Skema emergency lamp LED

Skema emergency lamp LED

Jumat, 02 Januari 2009

Teknology LED

Banyak di internet ini yang membahas masalah Energy. Penghematan sekarang menjadi pokok pikiran kita. Ada energi yang tinggal ambil saja, misalnya minyak bumi. Kita harus menghemat, itu kata-lata bijak yang semestinya diikrarkan dan dilaksanakan.


Keterlenaan karena subsidi bisa jadi alasan utama mengapa kita tidak kreatif. Pada daerah yang kritis akan memunculkan jiwa kreatif. Anak orang berada, biasanya kurang kreatif, karena serba bisa membelinya. Tetapi orang "miskin" aka menggunakan akalnya untuk sekedar berkreasi agar bisa menikmati masa kecilnya. Misalnya terompet, tidak harus membeli yang dari kertas itu. Bisa dibuat dari Glonggong alias batang daun pepaya yang di sobek bagian punggungnya, lalu ditiup. PPuuuup, begitu bunyinya. Belum lagi mobilan dari sepet kelapa atau tutup botol lainnya.


Kini penerangan kita pake listrik PLN, pmadaman bergilir ataupun serempak, memang tidak enak dirasakan. Tapi begitulah adanya. Hidupnya dengan Matinya masih panjang hidupnya kan? Jadi gak usah marah kalau ada pemadaman ataupun padam sendiri karena gangguan alam. Tapi bagaimana jiwa kreatif kita menyikapi hal ini. Buukan dengan demo atau anarkhi lainnya. tapi dengan menciptakan alternatif cara untuk memberikan substitusi atau pelengkap bila PLN padam.


Lampu LED yang selama ini hanya untu lampu hias di alat elektronika saja, ternyata menghasilkan cahaya yang putih dan dingin . Dipasaran juga sudah ada baik dari china maupun lokal. Lampu senter, lampu darurat ruangan, pake LED. Harga agak mahal dikit, namun tahan lama. Coba cari di supermarket.